Daerah  

Rabat Beton Desa Tesa Tahun 2023 Dengan Anggaran Rp 273.140.000 Dinilai Asal Kerja, Kades Diminta Bertanggung Jawab

SUARAMALAKA.COM – Pengerjaan Rabat Beton yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun 2023 di Desa Tesa, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, yang dilaksanakan oleh Kepala Desa, Wenseslaus Klau Seran, tidak berkualitas alias asal kerja, Senin, (4/04/2024).

Pantauan media ini, terbukti dengan beberapa titik pengerjaan rabat beton sudah mulai rusak.

Diduga Pengerjaan rabat beton beraroma korupsi pasalnya pekerjaan baru di laksanakan dalam jangkau waktu hitungan bulan, kini kerikil sudah terburai, terkesan pada waktu pengerjaan asal jadi, tidak memperhatikan kualitas dan kuantitasnya.

Disampaikan beberapa warga, kuat dugaan Kepala Desa Tesa dan Para TPK melakukan korupsi kecil-kecilan di dalam pembangunan rabat tersebut.

Warga berharap pihak APH dan instansi terkait agar segera turun untuk melakukan pengecekan pekerjaan jalan rabat beton Desa Tesa tersebut.

“Iya saya pribadi selaku masyarakat Desa Tesa sangat menyayangkan dengan adanya pekerjaan jalan rabat beton yang dikerjakan asal jadi serta diduga tidak sesuai dengan spesifikasi tersebut, kami menduga ini ada korupsi kecil-kecilan sehingga dengan dana yang besar tapi hasilnya tidak sesuai, pasalnya rabat tersebut baru di pakai dalam jangkau waktu 6 bulan tapi kerikilnya sudah terbuai,” ungkap salah satu warga Desa Tesa yang namanya minta dirahasiakan.

“Sebab dalam pembangunan jalan rabat beton yang panjangnya 300 meter dan lebarnya 4 Meter, serta ketebalan 15 Cm tersebut menelan dana hingga ratusan juta rupah, sementara hasilnya kurang memuaskan,” tambah tokoh masyarakat Inisial A yang tidak ingin di sebutkan namanya.

Hal senada juga di sampaikan oleh salah satu pemuda berinisial E Bahwa, harusnya program prioritas yang berasal dari desa dengan pendanan dari Dana Desa (DD) tersebut harus betul-betul mendapatkan hasil yang bagus agar masyarakat Desa Tesa pada umunya bisa menikmati.

“Kami dari tokoh pemuda dan masyarakat pada umumnya memohon dengan sangat kepada pihak APH dan istansi terkait agar segera turun ke lapangan dan mengusut tuntas permasalahan ini,” pungkasnya.

Sementara Kepala Desa Tesa dan pihak TPK saat dikonfirmasi via salah satu nomor WA yang ada pada media ini, belum respon balik hingga berita ini diturunkan. **(BN)