BETUN | SUARAMALAKA.COM | Menjelang Pilkada serentak 2024 banyak dukungan terus mengalir ke mantan Bupati Perdana Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur Dokter Stefanus Bria Seran, M.PH, termasuk dukungan dari beberapa Tim Pilar kemenangan SN-KT tahun 2020.
Beberapa Tim pemenangan SN-KT tahun 2020 Seperti Ketua Tim Keluarga, Eduardus Klau, SH, Juru Kampanye Yulius Klau, ST, Ketua Satsus, Andreas Seran, Korcam Wewiku, Marselinus Berekmans Berek, menyatakan sikap mendukung SBS di Pilkada Malaka 2024. bersama barisan, Sis dan Bro yang dikenal sebagai pendukung fanatik SN-KT di Pilkada Pilkada kali lalu.
Juru Kampanye Kabupaten Malaka pada Pilkada 2020 Yulius Klau, S.T mengaku, mereka beralih untuk mendukung SBS bukan karena mencari titik aman melainkan atas dorongan kerinduan masyarakat terhadap sosok mantan Bupati Malaka dokter Stefanus Bria Seran (SBS).
“Teman-teman tau, kemarin politik 2020 kami orang SN-KT. Kami menang, kami penguasa, tapi kenapa kami keluar dari penguasa? Kami bukan tipe orang yang cari titik aman. Tapi kami lihat dari kebutuhan masyarakat, masyarakat mengatakan “KAMI RINDU SBS”. Masyarakat mengatakan seperti itu maka kami harus ikut mereka. Rindu SBS bukan hanya pendukung lama SBS saja tetapi anak-anak kami SN-KT juga rindu SBS,” ungkap Yulius Klau di hadapan ribuan masyarakat pendukung SBS menjelang pendaftaran ke DPC Partai PDIP dan PAN, Senin, 29/04/2024.
Yulius Klau mengaku dukungan tersebut beralih lantaran kecewa dengan sikap penguasa pasca Pilkada 2020 lalu. Menurutnya, usai menjadi penguasa, Komitmen mensejahterakan masyarakat hanya isapan jempol. Seperti balik tanah gratis, kesehatan gratis dan membukakan lapangan kerja untuk anak-anak malaka benar-benar tidak nampak.
“Orang yang berjuang untuk SN-KT menang itu termasuk kami kami ini. Jadi saat ini saya bersama teman-teman, kami minta maaf kepada masyarakat karena perbuatan kami, sekarang di Malaka pengangguran makin banyak, tidak ada balik tanah gratis, berobat di rumah sakit berbelit belit. Kami minta maaf karena saat ini masyarakat malaka merasa susah,” ungkpnya.
Dirinya juga mempertanyakan pernyataan penguasa bahwa akan menciptakan lapangan kerja untuk anak-anak Malaka.
“Tidak ada lapangan kerja wajar. Pecat 30 ribu lebih orang tenaga kontrak daerah bagaimana ada lapangan kerja”. Kesal Lius Klau sapaan akrapnya itu.
Pilkada tahun ini, dirinya melihat sosok SBS yang mengusung bekerja untuk masyarakat dan mengharumkan nama kabupaten Malaka, sehingga dirinya memilih untuk beralih dukungan.
“Jadi kehadiran kami disini, kami bukan SN-KT lagi. Kami berjuang untuk kemenangan SBS. Saya lihat anak-anak SN-KT banyak yang datang tanpa komando. Berarti saat ini baru kita sadar bahwa program SBS sangat terbaik untuk masyarakat,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan, Ketua tim Keluarga SN-KT tahun 2020 Eduardus Klau, S.H mengaku, perjuangan seorang pemimpin dalam mensejahterakan masyarakat.
“Malaka milik kita semua, harusnya seorang pemimpin berjuang untuk kesejahteraan masyarakat seluruhnya. Ternyata kami salah berfikir. Dulu kami ada perjanjian bersama penguasa sekarang. Komitmen nomor satu adalah untuk masyarakat. Musti HA TO’O, HEMU TO’O (makan minum cukup-red) tapi terakhir terabaikan. Karena itu kita bersama SBS supaya tanah malaka bisa maju,” punkasnya.
Sementara itu Ketua SATSUS SN-KT Andreas Seran menyampaikan kesungguhannya memilih SBS karena ketulusan hati seorang SBS dalam memimpin Malaka benar-benar untuk rakyat.
“Untuk teman-teman laskar Malaka, siap untuk kita kawal bapa SBS. Pilih pemimpin itu pintar saja tidak cukup. Pilih yang punya hati nurani untuk masyarakat banyak,”tutup Andreas.