SUARAMALAKA.COM | Pernah kalian dengar berita yang bikin kita garuk-garuk kepala sambil senyum sinis? Nah, baru-baru ini terjadi insiden yang bikin heboh Kota Betun, yang melibatkan seorang Anggota DPRD dari partai PDI Perjuangan, yang diduga membawa istri orang tanpa sepengetahuan suaminya.
Integritas dalam politik itu seperti rem pada mobil. tanpa itu, kita bisa tercebur ke jurang masalah. Para politisi perlu memiliki moralitas yang kuat agar kepercayaan publik tetap terjaga. Jika tidak, apa yang terjadi? Masyarakat mulai meragukan niat baik para pemimpin mereka dan bisa berujung pada kemerosotan citra partai. Nah, siapa yang mau memimpin rakyat jika integritasnya diragukan, bukan?
Citra publik adalah bumbu rahasia yang bisa membuat atau menghancurkan karier politik seseorang. Ketika publik melihat perilaku yang tidak etis dari seorang politisi, seperti membawa istri orang tanpa sepengetahuan suaminya, citra mereka langsung terpukul.
Apa yang terjadi di Alfamart pada malam tanggal 11 adalah contoh nyata bahwa citra publik sangat rentan terhadap tindakan yang tidak pantas.
Jadi, di Alfamart itu, VJ yang sedang mencari keberadaan istrinya Any, yang diketahui bersama kader PDI Perjuangan berinisial IF. Kejadian ini berombak ketika VJ bertanya tentang keberadaan istrinya, yang justru memicu keributan tak terduga. Menurut kalian, siapa yang salah? Apakah pihak VJ yang merasa dikhianati atau kader partai yang sepertinya perlu kursus tentang etika? Hmm, dilematis!
VJ mengaku sudah mencari informasi, telepon berkali-kali, hingga melacak istrinya ke acara syukuran. Ujung-ujungnya, semua rasa cemas itu meledak di depan Alfamart.
Saya pun langsung menghubungi anggota DPRD yang jemput istri saya. Dengan penuh harap, saya bertanya, “Kamu di mana? Kenapa jalan sama istri saya?” Jawaban yang diterima sungguh konyol. Dia bilang, “Kami jalan sama rombongan partai.” Oh, jadi istri saya sudah bergabung dengan partai, ya? Sejak kapan istri saya bergabung di partai?Saya kemudian bertanya, siapa yang memasukkan dia ke partai? Saat itulah dia mulai tersadar bahwa mungkin jawaban yang dia berikan tidak begitu cerdas. Lalu dia jawab, “itu saya salah saya minta maaf”. Demikian dikisahkan VJ kepada suaramalaka.com pada Sabtu, (14/9/2024).
Berikut kronologi kejadiannya:
Pada tanggal 11 September 2024, sekitar pukul 21:00 Wita, VJ berada di Betun. Kemudian pada pukul 21:30, VJ pulang kembali ke rumah istrinya di Desa Seserai, Kecamatan Wewiku. Sesampainya disana sekitar pukul 22:30. VJ melihat Yuliana Seuk alias Any sedang tidak berada di rumah. Setelah itu VJ menelpon Any hampir 50-an kali, sementara kondisi hp-nya aktif namun tidak dijawab, sambil VJ berjalan menuju ke Betun. Setelah itu Any mengirim foto sebelumnya yakni di Nurobo dan Kletek saat menghadiri acara syukuran pelantikan pak Ronaldo dan pak Wendy. Kemudian Any mengirim pesan whatsapp dengan kalimat, “lihat foto ini supaya kamu puas”.
Namun sepengetahuan VJ bahwa istrinya berada di sekitaran wilayah Desa Umalor dan Umatoos sehingga VJ menyusuri kedua wilyah tersebut. Sampainya di sana VJ melihat ada mobil yang menjemput istrinya. Yakni mobil warna silver keluar dari arah Umalor dan Umatoos menuju ke Betun. VJ secara diam-diam mengikuti dari belakang. Kemudian VJ menelpon IF (Kader Partai PDIP-red) dan ia mengatakan bahwa ia berada di Harekakae padahal, VJ sedang membuntutinya dari Besikama hingga ke Betun.
Sesampainya di Betun, IF menelpon VJ bahwa ia baru keluar dari Harekakae padahal VJ sudah mengetahui bahwa ia diberi infomrmasi bohong karena ia mengikuti mobil yang ditumpangi IF sejak dari Besikama menuju Betun. Setelah itu mobi yang ditumpangi IF berhenti di Alfamart, depan Lapangan Umum Kota Betun. Kemudian VJ bertanya, “katanya kamu di Harekakae tapi kenapa dari Besikama menuju Betun arah yang sama dengan keberadaan Any?” Kemudian IF menjawab, “Saya salah apa?” Lalu VJ bertanya “istri saya dimana?” Selanjutnya dijawab oleh Servas yang sedang bersama dengan IF bersahut-sahutan dengan mengatakan, “mari kita urus baik-baik di rumah”
Setelah itu mereka tarik menarik satu sama lain di depan Alfamart, dan VJ sempat mencekik, mendorong, mencengkram bagian leher IF dan kalung yang dipakai IF putus. Sempat terjadi keributan di depan Alfamart kemudian Servas memeluk VJ mencegah agar perkelahian tidak berlanjut. Selanjutnya mereka pergi meninggalkan VJ.
VJ sudah mengetahui sejak tanggal 27 Agustus 2024 ada kedekatan antara IF dan Any karena mereka berada dalam satu mobil mengikuti acara deklarasi dan pendaftaran Calon Bupati di KPU. Setelah itu, tanggal 2 September siang, VJ bertanya kepada istrinya “sejak kapan kamu masuk partai dan siapa yang memasukan kamu ke dalam partai PDI Perjuangan?” Istrinya menjawab, “kamu tidak perlu tahu” VJ pun diam.
Pada tanggal 30 Agustus Any datang ke kantor PDI Perjuangan dijemput oleh Servas mengikuti rapat di Sekretariat DPC PDI Perjuangan tanpa sepengetahuan VJ. Sehingga VJ mencari kantor DPC PDI Perjuangan Malaka. Numun sampai di kantor VJ tidak menemukan istrinya sehingga VJ meluapkan kemarahannya kepada anggota partai yang berada di kantor. Selanjutnya VJ pulang kembali ke rumah dan mendaptkan istrinya di rumah. VJ bertanya dan istrinya menjawab “hanya pergi rapat di partai”. Veky bertanya lagi, “kenapa kamu naik satu mobil bersama dengan IF?” Lalu istrinya jawab “kami ke betun beli nasi”. Selanjutnya terjadi percekcokan dan dan keributan antara VJ dan Any.
Kemudian pada tanggal 5 September Any bersama dua teman ceweknya pergi ke pesta dalam satu mobil besama dengan Oknum kader partai PDI Perjuangan itu lagi bersama dengan seorang bernama Servas tanpa sepengetahuan suaminya. VJ juga tidak tahu dan mendapatkan informasi ini dari teman-temannya.
Selanjutnya pada tanggal 10 September, tanpa sepengetahuan VJ, istrinya bersama dengan IF menghadiri acara syukuran pelantikan Anggota DPRD dari fraksi PDI Perjuangan Ronaldo Azury di Nurobo. VJ sedang bekerja di luar sehingga tidak mengecek keberadaan istrinya karena VJ tahu istrinya berada di rumah, yang kemudian baru diketahui pada tanggal 11 malam ketika VJ ke rumah dan tidak mendapatkan Any di rumah.
Terhadap kejadian ini, saya sebagai suami merasa tidak puas, marah, sehingga keluarga dan sahabat dan kenalan hendak mencari oknum kader partai PDI Perjuangan untuk membuat perhitungan, namun dengan masukan dari berbagai pihak, saya datang ke Kantor PDI Perjuangan memohon agar partai PDI Perjuangan mengambil tindakan tegas atas perilaku IF sebagai anggota DPRD Kabupaten Malaka.
Sementara itu dihubungi terpisah Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malaka, Silvester Nahak, S.H melalui Wakil Ketua Bidang Kehormatan, Ignasius Roy Suyanto Tei Seran, S. Fil mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari VJ pada Jumat, 13 September 2024 terkait tindakan amoral yang diduga dilakukan oleh IF, Anggota DPRD Kabupaten Malaka, fraksi PDI Perjuangan.
Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malaka, mengatakan, pihak yang merasa dirugikan telah melakukan pengaduan resmi kepada DPC PDI Perjuangan Malaka. Laporan ini diterima secara langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Malaka, Silvester Nahak, dan Wakil Ketua Bidang Kehormatan, Ignasius Roy Suyanto Tei Seran pada Jumat, (13/9/2024).
“Terkait dengan pemberitaan di Media yang telah viral mengenai isu vulgar yang telah menyinggung salah satu Kader PDI Perjuangan Malaka, bahwa benar pihak yang dirugikan telah mengadukan peristiwa itu kepada DPC PDI Perjuangan Malaka,” ungkap Roy Tei Seran
Roy menegaskan, Bidang kehormatan PDI Perjuangan sedang mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani permasalahan ini. Salah satu langkah penting adalah melakukan pemanggilan resmi kepada kader yang terlibat untuk mendengarkan penjelasan dan klarifikasinya. Selain itu, bidang kehormatan juga akan memastikan bahwa setiap tindakan disipliner akan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Terhadap pengaduan tersebut, DPC PDI Perjuangan, melalui bidang kehormatan akan melayangkan Surat Panggilan kepada yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut kepada DPC melalui bidang Kehormatan, dalam hal ini saya sendiri,” tandas Roy Tei Seran.
DPC PDI Perjuangan Malaka berkomitmen untuk menjaga marwah partai di hadapan publik. Dengan mengambil tindakan tegas dan transparan, partai bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki integritas dan bertanggung jawab.
“Oleh karena pemberitaan di medsos ini telah meluas, dengan menyebut PDI Perjuangan, sehingga kami akan profesional menjaga Marwah PDI Perjuangan di hadapan Publik, sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku. Terima Kasih,” tandas Roy.
Setiap laporan yang diterima akan ditindaklanjuti dengan proses investigasi yang transparan dan akuntabel. Ini mencakup pengumpulan bukti, mendengarkan keterangan dari berbagai saksi, dan melakukan sidang kehormatan jika diperlukan. Prosedur ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi kader lain untuk menjaga integritas dan menjunjung tinggi etika politik. *(tim/fb)