BETUN, SUARAMALAKA.COM | Tahun 2019 mulai dilaksanakan pembangunan, selama 5 tahun hingga sekarang masih terbengkalai. Bangunan yang akan diperuntukkan untuk pelayanan kesehatan bagi warga Kecamatan Weliman, yang terletak di Desa Laleten, Kabupaten Malaka, Kedua kalinya roboh lagi akibat tidak terurus lagi sejak kontraktor yang mengerjakannya di PHK oleh Pemerintah Kabupaten Malaka.
Bangunan yang roboh tersebut merupakan gedung puskesmas weliman yang sudah lama mangkrak dan tidak terpakai.
Robohnya gedung puskesmas weliman di bagian sisi kanan gedung, pada Rabu 28 Februari 2024 tepat pukul 2.00 wita, hampir semua bagian sisi kanan gedung terkelupas dan roboh di bagian pinggir. Material berupa rangka besi dan semen yang roboh pun banyak tergantung di sisi pinggir bagian kanan gedung tersebut.
Perihal mengapa bangunan itu terbengkalai dan belum dilanjutkan pembangunan? Informasi yang diperoleh dari pemerintah, anggaran senilai 4,6 miliar lebih untuk pembangunan gedung puskesmas weliman baru dicairkan 20 persen, yakni 800 juta rupiah dan pihak kontraktor telah diputuskan kontraknya alias PHK.
Mangkraknya proyek pembangunan gedung puskesmas itu sangat disayangkan sejumlah warga setempat. Karena warga yang menempati wilayah tersebut berharap puskesmas itu secepatnya diselesaikan untuk pelayanan kesehatan dan akses pengobatan lebih dekat.
Sebagian masyarakat merasa kecewa dengan kondisi bangunan yang proses pengerjaannya tidak sampai tuntas. Sementara uang negara sudah dikeluarkan begitu banyak tapi tidak ada asas manfaat bagi masyarakat setempat. Lantas siapa yang mau bertanggungjawab atas bangunan tersebut? Miris, tapi realitanya sangat fatal karena menjadi tontonan tidak elit bagi masyarakat umum dan juga secara khusus warga Desa Laleten
Untuk diketahui bersama, gedung dengan anggaran 4,6 miliar lebih itu dibangun pada tahun 2019 silam, kemudian mangkrak selama 2 tahun dan dilanjutkan lagi pada tahun 2022 oleh PT. Indoraya Kupang namun ambruk di bagian sisi kiri, pada Selasa, (20/9/22) sehingga Pemerintah memutuskan tidak melanjutkan pembangunan gedung itu karena saat dikerjakan tidak sesuai konstruksi sehingga dinilai tidak aman untuk digunakan.
“Waktu roboh jam 2 tepat pas hujan lebat itu. setelah itu ibu kadis dan pak sek datang. Katanya ada yang kirim foto ke bupati, bupati langsung telpon ibu kadis untuk datang lihat,” Kata salah satu perawat yang namanya minta dirahasiakan.
“Yang kita dengar pesan dari ibu kadis, rencananya akan di robohkan gedung itu karena takut ada korban, apalagi sering ada anak-anak bermain disitu. Katanya gedung itu sudah PHK,” Tambahnya.
Terpisah, salah satu warga Desa Laleten, Antonius Bria yang sedang melihat bangunan yang roboh itu meminta kepada pemerintah untuk gedung puskesmas weliman dirobohkan saja jika tidak ada lanjutan pekerjaan lagi. Dirinya khawatir jika ada korban karena sering melihat anak-anak bermain di gedung tersebut.
“Takutnya ada yang jadi korban kalo dibiarkan gedung ini berdiri dengan kondisi seperti ini. Saya sering lihat anak-anak sekitaran sini maupun anak-anak dari pasien sering bermain di dalam gedung. Kalo gedung ini tidak ada pekerjaan lanjutan lagi, pemerintah bongkar saja untuk menghindari adanya korban,” Ungkapnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, dr. Sri Charo Ulina, belum berhasil dikonfirmasi. **(Ferdy Bria)