BETUN-SUARAMALAKA.COM | Dari 2015-2020, total luas lahan yang diolah atau dipacul oleh Pemerintah Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 1769,65 Hektar.
Program pacul tanah gratis ini, merupakan perwujudtan dari konsep program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) oleh dr,Stefanus Bria Seran, atau akrab disapa SBS, Bupati perdana kabupaten malaka.
Program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) merupakan upaya serius yang diambil oleh SBS pada masa kepemimpinannya agar masyarakat Kabupaten Malaka berkelimpahan bahan makanan, serta tidak alami kelaparan.
Dari 1769,65 Hektar tersebut, SBS berhasil pacul tanah gratis diKecamatan Malaka Barat seluas 252,66 Hektar, tentu ini merupakan bukti keseriusan SBS dalam mengeksekusi program-programnya yang pro terhadap rakyat.
Salah satu warga malaka barat Servasius Bria, mengungkapkan bahwa dari tahun 2015-2020 masyarakat tidak pernah mengalami kelaparan.
“Masyarakat malaka barat tidak pernah mengalami kelaparan di tahun 2015-2020 karena masyarakat dibantu dengan program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) yang mampu di eksekusi dengan baik oleh dr, Stefanus Bria Seran semasa jabat menjadi bupati” kata servas kepada media ini Rabu,(1/05/2024).
Menurut servas, pemimpin seperti SBS yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan petani.
“malaka memiliki tanah yang subur dan harus diperhatikan secara serius oleh pemerintah sehingga masyarakat jangan merasa kelaparan, kita sebagai masyarakat hanya membutuhkan pemimpin yang benar-benar peduli dengan petani dan itu terlihat pada diri SBS” Tambahnya
Program yang di candangkan SBS di tahun 2015-2020 selain RPM ada juga kesehatan gratis berbasis e-ktp, pembangunan infastruktur jalan dan mampu memperkerjakan 3,300 teda anak pribumi kabupaten malaka.
“Program SBS yang menyentuh langsung dengan rakyat bukan hanya RPM tapi ada juga pengobatan garatis berbasis e-ktp dan pembangun infastruktur jalan untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan mampu ciptakan lapangan kerja untuk anak muda di kabupaten malaka”jelasnya
Lanjutnya, masyarakat malaka tetap mengingat dengan jelas apa yang di selalu digaungkan sbs ketika berpidato “Urus Rakyat Tidak Ada Yang mahal”.
“Kami sampai hari ini masih berpegang teguh kepada pernyataan SBS bahwa urus rakyat tidak mahal, karena uang rakyat harus kembali kepada rakyat” tutupnya.*(Andry Bria)