BETUN, SUARAMALAK.COM || Dr. Simon Nahak berpotensi gagal mendapat dukungan Partai PDIP di Pilkada Kabupaten Malaka Tahun 2024. Padahal dukungan PDIP sangat penting untuk mengamankan Simon Nahak (SN) maju kali kedua sebagai Calon Bupati Malaka periode 2024-2029. Dugaan ini menguat, karena hingga hari ini rekomendasi DPP PDI Perjuangan belum juga mendarat, entah ke SN atau figure siapa selain SN. Dan public tentu menunggu teka-teki ini.
Belum diumumkannya siapa Calon Bupati Malaka yang akan diusung PDIP, menjadi indikasi kehati-hatian atau jujurnya keraguan PDIP akan figur SN mampu kembali memenangkan pertarungan Pilkada ditahun 2024.
Karena jika PDIP yakin seratus persen, maka partai berlambang banteng itu tentu tidak akan ragu hari ini untuk menyatakan secara gablang mendukung SN dan mengeluarkan rekomendasi bagi SN selaku kadernya untuk kembali bertarung di Pilkada Malaka.
Lantas apa gerangan alasan dibalik molornya PDIP mengumumkan siapa kandidat yang didukungnya di Pilkada Malaka? Jika SN yang didukung, mengapa menunda hari ini untuk mengumumkan rekomendasinya ke SN?.
Jika dirunut kembali ke belakang, diduga kinerja SN di Pilpres dan Pileg bulan Februari 2024 kemarin menjadi parameter dan alasan PDIP masih menunda untuk menentukan dukungannya kepada SN di Pilkada Malaka 2024.
Pertama, dari target DPP PDIP untuk mendapatkan 5 kursi di DPRD Malaka, dalam fakta, capaiannya hanya 3 kursi. Itu pun DPC PDIP Malaka terseok-seok.
Kedua, SN selaku kader PDIP yakin akan menangkan Pilpres di Kabupaten Malaka, faktanya PDIP dan Ganjar Mahfud juga kalah telak.
Tentu masih kental diingatan publik Malaka pernyataan salah satu Politisi Senior PDIP Herman Herry saat berkunjung ke Kabupaten Malaka sebelum pelaksanaan Pilres bulan Februari 2024. Dalam kunjungannya itu, SN diberi tugas memenangkan PDIP di Kabupaten Malaka.
Herman Herry saat itu tandas menjanjikan kepada SN, PDIP akan mendukung SN sebagai Calon Bupati Malaka periode 2024-2029, jika PDIP menang di Kabupaten Malaka. Terkait janjinya itu, Herman Herry bahkan tegas meyakinkan SN, dirinya (Herman Hery, red) adalah jaminannya.
“Saya ditunjuk Ibu Megawati untuk menjadi panglima perang di 2024. Kalau PDIP menang di Malaka, Kamu (Simon Nahak) akan jadi Bupati kedua kali. Kami yang dukung!” kata Herman Hery saat itu.
Dengan demikian, melihat fakta kekalahan PDIP dan Ganjar-Mahfud di Pilres di Kabupaten Malaka kemarin, ditambah kekalahan Calon Anggota DPR RI dari PDIP, Stevano (Anaknya Herman Harry, red), maka pertanyaannya apakah PDIP masih akan memenuhi janjinya mendukung SN di tengah realitas atau fakta kekalahan PDIP, Ganjar-Mahfud, dan Stevano di Malaka di Pilpres dan Pileg kemarin? Tentu yang bisa menjawab ini ya PDIP atau Herman Herry.
Ketiga, tiga (3) kursi PDIP di Kabupaten Malaka kemungkinan bisa beralih dari tangan SN ke figure lain. Hal ini berdasarkan dinamika politik di tingkat Provinsi Dimana disinyalir PDIP dan Golkar berpontesi koalisi untuk mengusung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Tentu dinamika di tingkat Pilgub NTT akan berpengaruh pada kemungkinan koalisi Golkar-PDIP di Kabupaten Malaka. Sementara faktanya, Golkal tegas mendukung kadernya dr. Stef Bria Seran (SBS) sebagai Calon Bupati Malaka periode 2024-2029.
Pertanyaannya apakah atau dapatkah SBS (mantan Bupati Malaka) dan SN (Bupati Malaka saat ini) dapat bersatu di Pilkada Malaka tahun 2024? Kalau keduanya dapat bersatu, maka pertanyaan lanjutannya, siapa yang akan jadi Calon Bupati dan siapa Calon Wakil Bupati?.
Dapat dipastikan perpaduan SBS-SN atau sebaliknya SN-SBS hal yang tidak mungkin terjadi atau kemungkinan hanya 0,01 persen dapat terwujud. Dapat diprediksi, PDIP sedang mencari kandidat selain SN yang diyakini dan dipastikan akan memenangkan pertarungan Pilkada Kabupaten Malaka 2024.
Lalu nasib SN akan seperti apa dan bagaimana jika hari ini atau esok rekomendasi PDIP jatuh ke tangan orang lain, bukan SN? Jawabannya yaitu hanya satu kalimat, “Karir Politik SN di Malaka Tamat.” Secara politik SN akan vacuum atau nganggur dan jadi ‘gelandangan politik’ jika tidak diusung PDIP.
Nasib Kader NasDem Felix Bere Nahak(FBN) sama halnya dengan SN. DPC Nasdem Malaka sebelumnya menegaskan mengutamakan FBN selaku kadernya sendiri. Diumumkan juga secara luas melalui media massa bahwa Nasdem tidak usung figur lain selain kadernya.
Anehnya, hanya berselang beberapa hari setelahnya Nasdem Provinsi NTT membuka pendaftaran bagi SBS dan SBS resmi mendaftar di Partai Nasdem sebagai Calon Bupati Malaka periode 2024-2029.
Berikut, Nasdem Prov NTT juga membuka lagi pendaftaran bagi Maria Teresia Bano sebagai Bakal Calon Bupati Malaka periode 2024-2029, Fakta tersebut merupakan indikasi bahwa Partai Nasdem tampak belum begitu yakin dengan kadernya sendiri (FBN, red), sehingga membuka pendaftaran bagi figur lain sebagai Bakal Calon Bupati Malaka.
Ketidakpastian yang tak kunjung diturunkannya rekomendasi baik dari PDIP maupun NasDem baik untuk SN maupun FBN menegaskan, bahwa paket SN-FBN atau paket Simon-Felix belum final, ada kemungkinan berubah bahkan bubar. Hal itu terjadi, jika rekomendasi PDIP maupun NasDem akhirnya turun ke kandidat lain.
Dinamika politik di Kabupaten Malaka masih sangat cair, segala sesuatu bisa saja terjadi di luar dugaan. Siapapun kandidat yang diberi mandat/rekomendasi oleh partai (PDIP maupun NasDem, red) yang penting jika menang, bekerja dengan segenap hati, total dan tuntas melayani rakyat demi Malaka yang mandiri dan sejahtera. *** Catatan Boni Atolan
(Warga Malaka yang Tinggal di Malaka).