Wisata  

Tujuh Konsep Pembangunan Parawisata Yang di Tawarkan Untuk Kemajuan Parawisata di Kabupaten Malaka

Oleh: Aloisius Bria Nahak,S.S , Praktisi Pariwisata NTT, Seorang Putra Asli Malaka

Aloisius Bria Nahak,S.S , Praktisi Pariwisata NTT, Seorang Putra Asli Malaka

BETUN, SUARAMALAKA.COM | Pariwisata merupakan salah satu aspek penting yang dapat memberikan berbagai dampak positif. Bagi individu atau pengguna jasa, tentu saja manfaat kegiatan berwisata adalah sebagai obat pereda stress dan penat. Bagi penyedia jasa, kegiatan pariwisata dapat memberikan dampak ekonomi bagi mereka. Secara lebih luas, keberadaan kegiatan pariwisata di suatu daerah mampu menggerakkan berbagai aktivitas yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada daerah itu sendiri. sebab Pariwisata merupakan motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi daerah.

Berikut 7 konsep pembangunan parawisata yang ditawarkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah:

1. KONSEP DASAR PERENCANAAN

Konsep dasar pengembangan obyek-obyek wisata merupakan pedoman dan acuan pengembangan yang akan dijabarkan ke dalam strategi dan rencana pengembangan pariwisata. Sehingga dapat di Implementasikan dengan tepat dalam bentuk program dan kegiatan. Oleh karena itu konsep dasar tersebut harus bersifat komprehensif dan dapat merangkum semua komponen yang telah dirumuskan dalam rangkaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan pariwisata. Konsep dasar pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Malaka lebih di prioritaskan pada konsep perbaikan dan pengembangan kawasan secara terpadu melalui pendekatan berwawasan lingkungan dengan memperhatikan upaya konservasi dari daya dukung lahan. Hal ini dikarenakan destinasi wisata di Kabupaten Malaka memiliki potensi pengembangan Wisata yang cukup besar.

2.KONSEP KEPEMILIKAN DAN PEMANFAATAN LAHAN

Berdasarkan kondisi pada wilayah Kabupaten Malaka maka dilakukan analisis pendekatan kesesuaian ekologi dan sumber daya alam serta analisis daya dukung fisik dan lingkungan di Kabupaten Malaka. Pada konsep kepemilikan dan pemanfaatan lahan,dengan mengecek status kepemilikan lahan,apakah milik Pemerintah ataukah bukan milik pemerintah, pada masing-masing destinasi wisata mengacu pada Potensi wisata, klasifikasi obyek wisata untuk pengembangannya

3. KONSEP PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA

Pengembangan suatu daya tarik wisata, timbul dari adanya penilaian oleh perasaan yang memberikan tanggapan terhadap apa yang yang terlihat pada ruang, serta mempengaruhi kesan individu terhadap kualitas ruang terbuka. Kualitas ruang terbuka memberikan kesan-kesan terhadap individu, baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun sesuatu yang tidak menyenangkan. Suatu rencana tepat perlu dilakukan dan didukung oleh bentuk aktivitasnya agar pengembangan daya tarik wisata selalu memiliki kekuatan daya dukung dan daya tarik dari masing-masing lingkungan pembentuknya. Pengembangan daya tarik wisata pada suatu kawasan wisata sangat tergantung pada jenis kegiatan apa yang akan dikembangkan. Sedangkan di dalam penentuan jenis kegiatan wisata tidak terlepas dari kondisi dan potensi (sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan budayanya), cara pengelolaannya serta berdasarkan keinginan pengunjung, juga turut memberikan batasan terhadap jenis keinginan yang mungkin untuk dikembangkan.

Secara umum daya tarik wisata yang mungkin dapat dikembangkan berdasarkan dari kondisi destinasi wisata di Kabupaten Malaka adalah:

• Wisata Pantai 

Konsep Penataan bebarapa obyek wisata Pantai di Kabupaten Malaka,di lakukan dengan menyesuaikan keadaan lingkungan pantai. Kegiatan yang dapat dikembangkan di pantai seperti Lomba perahu Nelayan, Lomba memancing dan Lomba Kebersihan Obyek Wisata Pantai. Dan di lanjutkan Pelestarian kembali tumbuhan Pantai yang hampir punah atau mulai mati karena di gusur ombak atau air deras.

• Daya Tarik Wisata Alam 

Konsep pengembangan daya tarik wisata alam adalah kegiatan yang dapat dilakukan pada wisata alam antara lain:

Kegiatan di area hutan dapat dikembangkan seperti track sepeda gunung, outbound, camping ground, serta fasilitas pendidikan Pariwisata

• Daya Tarik Wisata Budaya

Konsep Wisata Budaya, Kabupaten Malaka sangat kaya akan budayanya.Rumah –rumah adat,Tenun adat ,situs – situs budaya seperti makam raja –raja, tarian lokal kabupaten Malaka.

Hasil karya atau kerajinan tangan Budaya Masyarakat Malaka,seperti tenun ( Soru Tais , Homan tanasak – Kabir ( tempat siri Pinang untuk perempuan dan laki –laki) ,Upacara –upacara adat seperti Hamis batar,halo afuan dll.

• Daya Tarik Religi 

Konsep pengembangan daya tarik wisata Religi dalam hal upacara–upcara keagamaan yang merupakan perpaduan liturgi dan wisata seperti upcara Perarakan Besar 28 Oktober di Gua Lourdes Tubaki Kabupaten Malaka

• Daya Tarik Wisata Khusus 

Konsep pengembangan daya tarik wisata khusus dalam hal ini adalah kegiatan yang dapat dilakukan pada wisata khusus dengan penambahan museum kecil atau galeri mengenai sejarah terbentuknya Kabupaten Malaka dan sejarah berdirinya Wewiku Wehali, dimana pada museum tersebut dapat diperlihatkan barang-barang peninggalan jaman penjajahan yang masih tersisaKlewang,diman atau tombak dll.

Untuk konsep pengembangan sentra produk unggulan dapat dikembangkan atraksi belajar, proses pembuatan Klewang,Diman atau tombak secara tradisional oleh badaen atau pandai Besi yang saat ini sudah hampir punah oleh karena itu perlu di lestarikan kembali

• Daya Tarik Wisata Buatan 

Menambahkan kegiatan bermain merupakan segmen dari anak-anak, sehingga perlu adanya pengawasan khusus. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, terutama bagi wisatawan keluarga atau yang membawa anak-anak perlu adanya tempat khusus untuk bermain (taman bermain anak-anak) yang juga dapat dijadikan sebagai tempat istirahat atau tempat santai bagi wisatawan. Pengembangan ini bisa melalui penambahan tempat bermain yang lebih modern seperti Perosotan dan Water playgound

4. KONSEP PENGEMBANGAN AMENITAS – FASILITAS PARIWISATA

Konsep Amenitas dalam Indsutri Pariwisata adalah semua bentuk fasilitas yang memberikan pelayanan kepada kepada wisatawan,untuk semua kebutuhan,selama wisatawan itu berkunjung dan tinggal pada suatu daerah tujuan wisata,seperti : Hotel,Homestay,Villa, Restoran,Bar,diskotik,Café ,pusat galeri,pusat perbelanjaan.

Tempat pelayanan Keshatan,Tempat sembayang atau rumah ibadah ,pos Keamanan,Publick toilet dll. Hal ini akan memberikan kenyamanan maksimal kepada wisatawan, sehingga akan mendapat kesan yang memuaskan mengenai destinasi-destinasi wisata di Kabupaten Malaka yang dikunjunginya, dimana kesan baik ini merupakan promosi tersendiri,yang sangat penting artinya untuk pengembangan Pariwisata di Kabupaten Malaka ini. Keterkaitan yang di ciptakan pada tiap amenitas wisata tersebut sebagai daya tarik wisata yang hendak ditawarkan kepada wisatawan untuk melakukan Perjalanan wisatanya ke Kabupaten Malaka.

5. KONSEP PENGEMBANGAN AKSESBILITAS

Untuk mendukung usulan pengembangan wisata di Kabupaten Malaka, diperlukan beberapa persyaratan pengembangan komponen pendukung Pariwisata. Berkaitan dengan hal tersebut, pengembangan komponen aksesibilitas termasuk faktor yang penting di dalam mendukung ‘promosi’ kegiatan kepariwisataan dan atau di dalam melancarkan kelancaran distribusi kegiatan wisata (termasuk pendistribusian wisatawan) pada masing-masing obyek wisata. Untukmelancarkan aksesibilitas ke setiap obyek-obyek wisata maka pengembangan aksesibilitas di lakukan dengan melakukan perbaikan dan pembangunan infrastrukur jalan masuk ke setiap obyek wisata. Dikarenakan sebagian besar kondisi jalan masih banyak berupa jalan tanah dan Pengerasan. Pengembangan aksesibilitas diharapkan adanya kemudahan di dalam melakukan kegiatan wisata secara optimal.

6. KONSEP PENGEMBANGAN PRASARANA LINGKUNGAN

Pengembangan fasilitas obyek wisata di Kabupaten Malaka dilakukan untuk menjaga kualitas obyek wisata demi menjaga kesan wisatawan terhadap obyek wisata tersebut. Pada beberapa obyek wisata di Kabupaten Malaka terdapat beberapa atraksi wisata yang masing-masing tersedia berbagai macam jenis fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan, namun dari hasil analisis ditemui bahwa sebagian dari fasilitas yang disediakan tersebut sudah mulai rusak sehingga belum dapat mengakomodir kebutuhan wisatawan mulai dari sarana air bersih, listrik, drainase, serta Tempat Pembuangan Sampah.

7. KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pariwisata merupakan fenomena yang kompleks, bukan sekedar kegiatan dengan obyek utama industri pelayanan yang melibatkan manajemen produk dan pasar, tetapi lebih dari itu merupakan proses dialog antara wisatawan sebagai guest dan masyarakat sebagai host atau Tuan Rumah. Suatu kegiatan pengembangan terhadap suatu lokasi komunitas tertentu dimana karakter masyarakat secara fisik sosial budaya merupakan sumbe rdaya utama, maka pengembangan perlu memandang masyarakat dalam hal ini seniman, swasta dan budayawan sebagai sumberdaya yang berkembang dinamis sebagai subyek bukan sekedar obyek. Dalam setiap kegiatan pembangunan harus memperhitungkan nilai-nilai sosial budaya yang berkembang di sekitar wilayah perencanaan. Oleh karena itu setiap langkah keputusan perencanaan harus mencerminkan masyarakat atau penduduk lokal yang secara aktif ikut terlibat di dalamnya.

Dengan pelibatan masyarakat sejak awal akan lebih menjamin kesesuaian program pengembangan dengan aspirasi masyarakat setempat, kesesuaian dengan kapasitas yang ada serta menjamin adanya komitmen masyarakat karena adanya rasa memiliki yang kuat.

Pengembangan masyarakat atau penduduk lokal selanjutnya perlu didasarkan pada kriteria:

a. Memajukan tingkat hidup masyarakat sekaligus melestarikan identitas budaya dan tradisi lokal.

b. Meningkatkan tingkat pendapatan secara ekonomis sekaligus mendistribusikan pengetahuan dan ketrampilan pada masyarakat atau penduduk lokal,sehingga masyarakat lokal memiliki kreatifitas dan inovasi untuk melakukan kegiatan- kegiatan yang mendukung kemajuan sektor Pariwisata di Kabupaten Malaka.Misalnya dengan menyediakan makanan dan minuman dan lain –lain di obyek wisata.

Ketujuh konsep di atas mengacu pada enam komponen Pariwisata yang kita kenal dengan sebutan Six Essential A’S Of Tourism:

1. Atraksi ( Atraction )
2. Aksesibilitas ( Accesibility )
3. Akomodasi ( Accomodation )
4. Amenitas ( Amenities )
5. Activities6. Kepedulian atau Kesadaran (Awarnes)

Semoga Konsep yang di tawarkan ini menjadi bahan referensi dan masukan untuk pengelolaan Sektor Pariwisata secara baik demi kamajuan dan kesejahteraan rakyat Malaka di Bidang Pariwisata.